TERBITSULTRA.ID, KONAWE – Program Dana Desa (DD) tahap I tahun anggaran 2024 Pemerintah Desa Amesiu, Kecamatan Pondidaha, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra), tingkatkan ketahanan pangan warganya dengan memberikan bantuan itik remaja kepada 80 KK.

Kades Amesiu Jainudin mengatakan tujuan dari program ketahanan pangan DD tahap satu ini untuk meningkatkan konsumsi pangan yang beragam, bergizi seimbang, aman, higienis, bermutu, tidak bertentangan dengan agama, keyakinan, dan budaya masyarakat, serta berbasis pada potensi sumber daya lokal.
Secara keseluruhan itik remaja yang dibagikan kepada warga sebanyak 880 ekor, masing-masing dari 80 KK penerima mendapatkan 11 ekor diantaranya,10 betina dan satu pejantan. Warga yang menerima bantuan itik remaja ini adalah warga yang belum mendapatkan bantuan melalui program DD tahun sebelumnya.
“Tahun sebelumnya program ketahanan pangan kami sudah berikan bantuan ternak kambing dan ayam petelur, tahun ini warga yang belum mendapatkan bantuan ketahanan pangan ditahun sebelumnya itulah yang kami berikan bantaun itik remaja,” ungkap Kades Amesiu Jainudin, Selasa (2/4/2024).
Kades Amesiu berharap bantuan itik remaja ini bisa meningkatkan konsumsi pangan yang baik, selain telurnya bisa di konsumsi karena nutrisi yang begitu tinggi, selebihnya telur dari hasil itik remaja ini bisa dijual kepada warga lainnya jika mereka membutuhkan.
Lanjut Jainudin, dalam mengelola anggara DD tahap satu tahun 2024, selain program ketahanan pangan pihaknya juga sudah menyalurkan 4 bulan Bantuan Langsung Tunai (BLT) kepada 24 KPM, setiap penerima mendapatkan Rp. 1.200.000.
“Warga yang menerima bantuan BLT ini sudah terperifikasi dan kayak, karena mereka masuk dalam kategori ekonomi kebawah, janda tua, punya penyakit menahun dan tidak pernah menerima bantuan apa saja sesuai program Pemda atau Pemerintah Pusat,” ujarnya.
Untuk program DD tahap II tahun 2024 sesuai hasil rapat yang telah disepakati dan tertuang dalam APBDes, Pemdes Amesiu bakal membangun Jalan Usaha Tani (JUT) dalam bentuk rabat sepanjang 600 meter lebar 1,2 meter.
Jalan tersebut melewati jembatan gantung yang sering digunakan oleh warganya saat mengeluarkan hasil panen jagung, karena Desa Amesiu terkenal dengan PJR sehingga akses hasil panen jagung perlu ditingkatkan lalu di jual ke PJR. Jalan itu juga dijadikan sebagai jalan penghubung menuju Desa Mumundowu.
“Sesuai permintaan warga saat rapat kita akan rabat, jalan ini akan jadi pendukung agar warga Amesiu yang bertani jagung tidak terkendala lagi soal akses jalan,” katanya.
Diketahu, Pemdes Amesiu juga sudah membayarkan honor posyandu, guru TK, gurus PAUD, Imam Masjid, Guru Ngaji Kader KPM selama empat bulan.
Laporan : Redaksi