TERBITSULTRA.ID, KONAWE – Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PC PMII) Kab. Konawee, kembali soroti kinerja Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kab. Konawe atas pembayarab gaji Panitia Pemungutan Suara (PPS) KPU Kab. Konawe belum dibayarkan.
Hingga saat ini, gaji Panitia Pemungutan Suara (PPS) di Kabupaten Konawe masih belum dibayarkan, meskipun sudah memasuki pertengahan bulan Agustus. Kondisi ini membuat para petugas PPS merasa khawatir dan kecewa, karena gaji yang seharusnya mereka terima telah tertunda cukup lama.
Al Maranai Yang merepukan Wakil Ketua II (Bidang Eksternal) PC PMII Kab. Konawe tentunya menyoroti terkait permasalahan yang dirasahkan anggota PPS se kabupaten konawe.
“KPU Kab. Konawe harus mampu menyelesaikan tanggung jawab, jangan biarkan keringat PPS Se-Kab. Konawe mengering sebelum gaji mereka terbayarkan.” Ujar Al Maranai, Selasa (13/8/2024).
Salah satu perwakilan PPS Kab.Konawe yang tidak mau di sebutkan namanya, menyampaikan keluh kesahnya terkait masalah ini, menurutnya, keterlambatan pembayaran gaji sangat berdampak pada kinerja para petugas di lapangan.
“Kami sudah bekerja keras menjalankan tugas demi kelancaran pemilu, namun hak kami belum terpenuhi hingga saat ini,” ungkapnya.
Al maranai mengungkapkan bahwa situasi ini akan mempengaruhi efektivitas dan efisiensi proses penyelenggaraan pilkada mendatang, ia juga menambahkan bahwa masalah ini tidak hanya berdampak pada kehidupan pribadi para petugas, tetapi juga berpotensi mempengaruhi kualitas pelaksanaan pemilu di wilayah tersebut.
“Jika kondisi seperti ini terus berlanjut, bagaimana Anggota PPS Se-kabupaten Konawe bisa bekerja dengan tenang dan profesional,” jelasnya.
KPU Kab.Konawe diharapkan segera menyelesaikan masalah ini agar anggota PPS Se-kabupaten Konawe dapat menjalankan tugas dengan maksimal,
Masyarakat Konawe, yang sangat bergantung pada kelancaran proses pemilu, juga berharap masalah ini dapat segera diatasi. Mereka khawatir jika permasalahan ini berlarut-larut, bisa mempengaruhi kepercayaan masyarakat terhadap pelaksanaan pemilu yang jujur dan adil.
Ketua KPU Konawe, Wike saat dikonfirmasi menjelaskan, pihak bank BTN membagi dua pelayanan dalam penyaluran gaji badan Ad Hoc di Kabupaten Konawe.
“Pagi mereka melayani yang dekat Kendari seperti dapil 3 dan udah juga Besulutu. Nanti jam kedua bukan jam 2 siang mereka naik di Unaaaha melayani karena mereka juga ada panitia bukan semua pegawai BTN urus honor ad hoc,” jelas Wike.
Ia menambahkan, saat ini pihak bank sementara melakukan tahap proses pembayaran gaji badan Ad Hoc.
Adapun keterlambatan pembayaran ini disebabkan adanya kesalahan identitas pemegang rekening.
“Keterlambatan dibayarkan karena ada kesalahan identitas. Misal nama ibu mereka salah isi dan spesimen tandatangannya mereka tidak sesuai,” tambahnya.
Selain itu, Wike mengungkapkan, penunjukan bank BTN sebagai penyalur gaji badan Ad Hoc pada Pilkada ini melalui beauty contest.
Keterlambatan penyaluran gaji ini juga, kata dia, hanya terjadi pada sebagian badan Ad Hoc.
Laporan : Redaksi