TERBITSULTRA.ID, KONAWE – Beredar pemberitaan di salah satu media online bahwa penyidik Polres Konawe diduga telah meminta sejumlah uang kepada pengusaha kayu. Hal tersebut diungkap oleh salah seorang sopir yang memuat Kayu Olahan dari Kabupaten Konawe Utara.
Menanggapi dugaan itu Kapolres Konawe AKBP Ahmad Setiadi, S.IK melalui KBO Reskrim IPDA Fajar Sapan, SH angkat bicara, pihaknya menyebut tudingan yang disampaikan melalui salah satu media itu tidak berdasar dan harus dibuktikan kebenarannya. Oleh karenanya, Polres Konawe akan mengundang penulis berita tersebut untuk dilakukan klarifikasi.
“Tidak ada yang seperti itu (Pungli). Tuduhan ini tidak main-main, harus mereka buktikan kebenarannya karena ini berkaitan dengan citra institusi Polri,” tegas IPDA Fajar Sapan, Senin (11/9/2023).
KBO Reskrim juga mempersilahkan kepada pihak yang memiliki bukti pungli tersebut untuk dilaporkan ke bagian Paminal Polri agar dilakukan penyelidikan secara internal jika memang benar adanya maka Polres Konawe bakal menindak tergas oknum Polisi yang terlebita ini.
“Kalau dalam penyelidikan itu anggota yang dimaksud terbukti melanggar pasti akan diberikan tindakan tegas,” jelas Fajar sapaan akrab KBO Reskrim Konawe.
Saat di konfirmasi Sartono, pemilik kayu olahan asal Kabupaten Konawe Utara secara tegas membantah telah mentransfer sejumlah uang kepada penyidik Kepolisian Resort Konawe karena kayu miliknya tidak dilengkapi dokumen.
“Semua itu bohong, tidak ada benarnya itu beritanya. Saya tidak tahu tiba-tiba ada berita begitu,” kata Sartono saat dikonfirmasi awak media ini, Minggu malam, 10 September 2023 via telpon selulernya.
Sartono pun menyayangkan berita yang terbit di salah satu media tersebut. Kata dia, wartawan media tersebut seharusnya melakukan konfirmasi terlebih dahulu kepada dirinya sebelum berita itu ditayangkan. Agar informasi yang disampaikan ke publik bisa dipertanggungjawabkan.
“Saya tidak tahu sopir itu dapat informasi dari mana. Kadang juga itu sopir mengada-ada,” ujarnya.
Menurut Sartono, sopir itu harus mempertanggung jawabkan ucapannya. Dia harus buktikan itu bukti transfer dan juga siapa yang memberikan dia informasi tentang adanya permintaan uang tersebut.
“Adakah bukti transfer dia pegang, pernahkah saya telpon dia, bicara sama dia dan sampaikan angkanya begini-gini. Saya siap dikonfrontir dengan itu sopir,” tegasnya.
Atas pemberitaan tersebut, Sartono mengaku sangat dirugikan. Karena dianggap telah merusak citra kepolisian khususnya Polres Konawe.
“Saya yang tidak enak dengan Polres, tapi kan nanti dilihat kebenarannya. Pernah kah saya kasi lihat bukti transfer, pernah kah saya bicara sama dia saya dikasi bayar segini. Dan dia harus jelaskan bosnya itu siapa,” ucap Sartono.
“Kalau saya, saya bantah habis itu. Terkahir kasi ketemu saya itu sopir dan wartawan yang tulis itu berita. Pernah kah saya duduk bersama dan sampaikan semua itu. Intinya informasi yang disampaikan di media itu adalah Hoaks,” pungkas Sartono.
Laporan: Redaksi