TerbitSultra.id_KONAWE – Saat ini daerah yang dijuluki kota kerinduan para leluhur masi dalam situasi pandemi, untuk memenuhi kebutuhan warganya Pemerintah Desa (Pemdes) Tirawuta Kecamatan Pondidaha, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra) punya cara inovatif untuk mencegah Stunting di wilayah kerjanya yakni, membuat kolam ikan.

Kepala Desa (Kades)Tirawuta, Nasrudin mengungkapkan, tujuan pembuatan kolam ikan untuk warga adalah untuk mencegah Stunting. Kolam tersebut ada untuk memenuhi salah satu kebutuhan pangan warga, yakni kebutuhan lauk.
“Stunting ini adalah penyakit yang muncul akibat kekurangan gizi, maka dari itu sesuai hasil kesepakatan dengan warga pada saat Musyawarah Desa (Musdes), kami sepakat pada tahun ini 2021 akan membuat 18 kolam semen,” ujarnya.
Nasrudin juga menjelaskan, saat ini pihaknya telah menyelesaikan empat kolam dari 18 target kolam yang akan dibuatnya, dan untuk 16 kolam yang belum diselesaikan, Kades Tirawuta menjelaskan jika material untuk kolam yang belum diselesaikan sudah disiapkan sekitar 60%.
“Tahun lalu kami buat 30 kolam. Target kami semua kepala keluarga bisa punya masing-masing kolam di rumahnya,” jelasnya saat diwawancara awak media di kediamannya pada, Sabtu (12/6/2021).
Lanjut Nasrudin, program pembuatan kolam itu sendiri merupakan program Padat Karya Tunai Desa (PKTD). Proses pengerjaannya melibatkan 16 warga desa. Mereka dapat upah dari pengerjaan kolam tersebut.
Nasrudin menambahkan, selain pembuatan kolam, pihaknya juga telah menyelesaikan program lainnya untuk tahap pertama 2021 ini, antara lain program pencegahan Covid-19, pembagian Bantuan Langsung Tunai (BLT) kepada 10 KPM janda dan petani yang kurang mampu.
“Untuk BLT, kami prioritaskan Janda dan petani yang kurang mampu, dan saat ini penyaluran BLT untuk tahap I sudah Salur III,” tuturnya.
Sedangkan untuk program penanggulangan pencegahan Covid-19 di wilayahnya, Pemdes Tirawuta telah melakukan pengadaan Posko, meja dua buah, kursi 15 buah, tangki semprot tiga buah, pengukur suhu tubuh, masker 300, handzanitizer dua buah, disinfektan 20 bungkus, galon pencuci tangan dua buah, baju relawan Covid-19 10 lembar dan sabun cair.
Terkait pendataan pemuktahiran data Sustainable Development Goals (SDGs), Pemdes Tirawuta melibatkan 10 orang sebagai tim.
“Untuk SDGs kami belum melakukan musyawarah penetapan, namun proses pendataannya sudah sementara berjalan,” Pungkasnya.
Laporan: Ridwan