TerbitSultra.id_KONAWE – Debit air yang semakin tinggi akibat cura hujan kian meningkat, membuat beberapa warga di Kecamatan Wonggeduku harus meninggalkan rumah dan mengungsi di rumah keluarganya masing-masing. Namun beberapa warga di Desa Bendewuta, Kec.Wonggeduku memilih untuk tinggal dipengungsian darurat atas tanggul, karena takud barang berharganya digasak maling.
Saat ditemui Kades Bendewuta Muliadi menuturkan, empat hari terakhir ketinggian air sudah mencapai satu meter, ada 223 KK yang sudah terendam banjir, beberapa warga memilih untuk mengungsi di rumah keluarga masing-masing, ada juga yang masi bertahan untuk tetap tinggal dirumahnya.
“Ada 11 KK yang meilih tinggal diatas tanggul karena takud kecurian barang berharganya di rumah,” ujar Muliadi saat ditemui di kediamannya, Jumat (17/7/2020).
Muliadi menambahkan, pihaknya sudah berinisiatif untuk membuat posko pengungsian darurat, namun warga tidak memilih tinggal di posko karena takud terpapar virus covid-19, sehingga warga setempat memilih untuk mengungsi di rumah keluarga masing-masing.
“Sampai saat ini belum ada sama sekali bantuan dari pihak pemerintah daerah (Pemda) Konawe, padahal warga yang mengungsi diatas tanggul suda selang tiga hari,” ungkapnya.
Untuk diketahui, warga desa Bendewuta masi menunggu bantuan dari pihak Pemda Konawe, untuk posko kesehatan sudah disediakan oleh pihak puskesmas Wonggeduku, namun untuk penyediaan obat-obatan masi menunggu permintaan.
Ditempat yang sama Babinkantipmas Polsek Wonggeduku, Bripka Syahrir,SH,MM menjelaskan, untuk wilayah Kec.Wonggeduku ada sekitar lima Desa yang terendam banjir yakni, Desa Langgonawe, Anggoro, Bendewuta, Linonggasai dan Dawi-dawi.
“Beberapa desa yang terendam banjir, selain rumah warga ada juga yang baru areal persawahannya mulai terendam tapi belum menggenagi rumah warga,” tuturnya.
Karya:Ridwan