TERBITSULTRA.ID, KONAWE – Perayaan peringatan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) yang ke-78 tahun 2023 dan Hari Guru Nasional (HGN) kali ini bakal berbeda dari tahun sebelumnya, nampak perbedaan setelah berkolaboratif dengan perayaan Hari Amal Bhakti Kementrian Agama (Kemenag) yang ke-78 tahun 2023.
Pelaksanakan upacara pembukaan porseni kolaboratif Hari Amal Bhakti ke-78 Kementrian Agama RI dan HUT PGRI ke-78 tingkat Kab.Konawe tahun 2023 akan berlangsung Kamis 21 Desember di Pondok Pesantren Darul Ulum Kec.Padangguni, Konawe.
Saat ditemui di lokasi kegiatan, ketua PGRI Kec.Abuki Arsan S.Pd menjelaskan usai pelaksanaan upaca pembukaan, kegiatan Porseni bakal digabungkan antara Guru Kemenag dan PGRI Kab.Konawe, terpusat di lapangan sepak bola Desa Walay, Kec.Abuki, Konawe.
Cabang olahraga yang bakal diperlombakan yakni, Voly Putra Putri, Bola Mini Putra, Tenis Meja Putra Putri, Bulu Tangkis Putra Putri, Takraw dan Bola Gotong. Untuk kesenian Paduan Suara dan Lagu Solo.
“Untuk kegiatan olahraga kesiapan lapangan sudah rampung begitu juga dengan kegiatan kesenian,” ungkapnya, Senin (18/12/2023).
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kab.Konawe saat ditemui Suriyadi mengatakan kesiapan sudah mencapai 95 persen baik kesiapan pembukaan porseni dan kesiapan tempat pelaksanaan cabang olah raga yang akan dipertandingkan.
Saat pelaksanaan kegiatan masing-masing PGRI Kecamatan dan Guru Kemenag bakal menginap di posko atau rumah warga yang telah disediakan oleh panitia, untuk posko panitia melibatkan beberapa desa yang rumah warganya ditempati untuk menginap diantaranya, Desa Kumapo, Walay, Epeea, Sambeani dan Desa Punggaluku, Kec.Abuki.
“Alhamdulilla kegiatan ini sangat direspon baik oleh masyarakat, kita berharap agar semua jenis kegiatan baik olah raga ataupun kesenian berjalan dengan lancar tanpa adanya kendala,” ujarnya.
Suriyadi menambahkan kegiatan ini untuk menunjukan jiwa pengabdian, tekad perjuangan dan semangat persatuan dan kesatuan PGRI serta Kemenag yang dimiliki secara historis dan terus dipupuk dalam mempertahankan dan mengisi kemerdekaan negara kesatuan republik Indonesia.
“Dalam rona dan dinamika politik yang sangat dinamis, Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) dan Kemenag tetap setia dalam pengabdiannya sebagai organisasi perjuangan, organisasi profesi, dan organisasi ketenagakerjaan, yang bersifat unitaristik, independen, dan tidak berpolitik praktis,” tutupnya.
Laporan : Redaksi