TERBITSULTRA.ID_KONAWE – Lahirnya Ormas yang disebut BAWAA POBENDE SARANO TOLAKI (BANDERANO TOLAKI) atau Laskar Pelindung Adat Tolaki, dalam rangka menjaga dan melestarikan cagar budaya suku Tolaki yang ada di Sulawesi Tenggara (Sultra), khususnya di Kabupaten Konawe.

Salah satu tanggung jawabnya adalah menjaga marwah adat istiadat dan jejak atau peninggalan sejarah yang ada saat ini.
Kapita Konawe atau Ketua Wilayah Konawe Banderano Tolaki Ayub Meronda, geram melihat kondisi pagar makam raja Lakidende yang kondisinya rusak dan tidak diperbaiki hingga saat ini.
Sementara makam raja Lakindende tersebut adalah simbol dari kerajaan yang ada di Kab.Konawe sehingga disebut tanah kerinduan para leluhur.
“Saya ingin mempertanyakan apa alasan Dikbud Konawe lambat dalam merealisasi perbaikan pagar makam raja Lakidende yang jelas-jelas merupakan simbol budaya di Kab.Konawe,” tegasnya saat ditemui, Selasa (25/01/2022).
Lanjut Ayub Meronda, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kab.Konawe sudah pernah berjanji akan merealisasi perbaikan pagar makam raja Lakidende sejak tahun 2021, namun hingga saat ini belum ada bukti.
“Maka dari itu saya mendesak Dikbud Kab.Konawe untuk segera merealisasi perbaikan pagar makam raja lakidende, karena makam tersebut adalah simbol Kab.Konawe dan juga sebagai cagar budaya jejak peninggalan sejarah di tanah kerinduan para leluhur,” ungkapnya.
Sebagai Ketua Kapita Banderano Tolaki berharap Dikbud Konawe secepatnya tahun 2022 merealisasikan pekerjaan pagar makan raja Lakindende dalam rangka menjaga dan kelestarian cagar budaya tolaki yang ada di Kab.Konawe.
Untuk dikerahui, Banderano Tolaki akan menggelar bakti sosial di makam raja Lakindende Kamis 27 Januari 2022.
Laporan: Rido