TERBITSULTRA.ID, KONAWE – Menjelang perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Kabupaten Konawe, yang ke-63 tahun 3 Maret 2023 dengan mengusung tema Konawe Gemilang Sultra Maju, Bupati Konawe Kery Saiful Konggoasa (KSK) ziarah makam Raja Lakidende, Jumat (24/2/2023).
Kegiatan ziarah makam Raja Lakidende ini dihadiri oleh Kapolres Konawe, AKBP. Ahmad Setiadi, Sekda Ferdinand Sapan dan kepala OPD lingkub Pemda Konawe, anggota DPRD, tokoh adat dan tokoh agama.
Kegiatan itu diawali dengan pembacaan doa yang dipandu oleh salah seorang petua yang biasa disebut sebagai juru kunci makam Raja Lakidende, usai pembacaan doa Bupati Konawe Kery Saiful Konggoasa (KSK) dipersilahkan untuk menyentuh batuh nisan Raja Lakidende, dilanjutkan oleh Kapolres Konawe, Sekda ditutup oleh ketua panitia perayaan HUT Konawe.
Bupati Konawe Kery Saiful Konggoasa (KSK) usai ziarah mengatakan, Raja Lakidende merupakan raja terakhir yang memimpin Konawe, sekaligus menjadi raja pertama yang memeluk agama Islam.
Munculnya kerajaan Konawe berawal dari pengelompokkan-pengelompokkan di sebuah kampung, yang saat itu dipimpin oleh seorang yang dihormati dan dituakan, sebagai toono motuo (orang tua) dan dibantu seorang Posudo, Tolea, Mbuowai, Mbusehe, Tamalaki, dan Otudo.
“Setelah beberapa tahun lamanya atas dasar kesepakatan yang mufakat, maka dibentuklah sebuah wilayah dengan mengangkat seorang raja disebut Mokole. Pada abad ke 10 kerajaan Konawe benar-benar terbentuk dan Wekoila ditunjuk sebagai raja pertama,” ungkap Bupati Konawe.
Singkat cerita lanjut Bupati dua periode itu, saat Lakindede diangkat sebagai Raja Konawe, Lakidende sedang sibuk mendalami pendidikan sebagai Mubaligh Islam di Andolo-Tinanggea, sehingga untuk sementara waktu ditunjuklah Panglima Perang Kerajaan yang disebut Pakandeate untuk menjalankan roda pemerintahan.
Untuk menyampaikan hasil kesepakatan ini kepada Putra Mahkota Lakidende, Panglima Pakandeate harus menempuh perjalanan beberapa kali barulah Lakidende bersedia menerima hasil keputusan musyawarah pemimpin adat Konawe.
“Setelah dinobatkan menjadi raja, Lakidende tidak merubah struktur organisasi kerajaan yang telah tertata semenjak pemerintahan kakek dan ayahnya Raja Konawe sebelumnya. Namun ia menambahkan tatanan hukum dan adat dengan tatanan hukum dan adat yang diselaraskan dengan ajaran agama yang dipelajarinya yaitu hukum Islam,” Tutup Bupati Konawe.
Untuk diketahui usai kegiatan ziarah makam Raja Lakidende oleh Bupati Konawe dilanjutkan dengan acara ritual “Mosehe” di depan kantor Bupati Konawe, dipandu langsung oleh petua adat suku tolaki.
Panulis : Rido